Peserta Gowes: Tobec, OMG, RL, omKumis, Y, Cahyo, iwanh, age, FK, wawan,
Yap, Henri
Pagi itu di mulai dengan kumpul2 di PKL seperti biasa.
pengurus TdP bergaya dengan memakai Jersey kebanggaan (pre-shipment sample)
kerennn yach..... mungkin supaya lebih keren tahun depan perlu bikin Helmet TdP juga nih..
*lirik2 santoso & Hasan......* mungkin kah kita jadi club gowes komplek-an yang punya helm seragam?
who knows... everything is possible when you believe... hehehe....
yang sudah meluangkan waktu untuk bangun pagi & gowes
bareng demi mentraktir all of us.
Itulah uniknya TdP especially Mr Yap yang Happy utk
berbagi / traktir.
Kadang ada yang sengaja kabur kalo ultah, & biasa di
sebut Mr Buron...
Sepertinya kebiasaan traktir mentraktir ini agak aneh
atau krn budaya, Ada yang punya prinsip:
Kalo ultah harus traktir teman2 / kerabat Ada filosofi
lain:
Kalo ultah temen2 harus sokongan traktir yang ultah.
Bagaimana menurut anda?
Well, plus minus tentunya, apapun filosofi yang di
pegang.
Yang penting kebersamaan & the Fun we had.
Rute gowes kami adalah pengulangan dari ritual gowes
normal kita, dari PKL - St Nicholas - RS PIK - Go Cart - BinaBangsa School -
Diamond Golf - PIK Fresh Market & berakhir di Ravino.
Hari ini agak kurang mantap kuliner kami, karena:
1. Beberapa menu stock out (dim sum)
2. Teh hangat nya suhunya suam2 kuku, taste really sucks
3. Es kopi susu (susu pisah), saat di antar, es
kopi(dingin) + susu kental manis...
Bodohnya... Bagaimana susunya bisa larut?
Tapi itu semua keluh kesah kami terobati krn semua
malanan tsb mengandung Vitamin, yaitu Vitamin G, alias Gretong...
Sambil makan topic diskusi kami hari ini mengenai
kacamata..
Kacamata gowes biasanya di kenakan oleh goweser, Yang
berfungsi untuk mengurangi silau sinar matahari & juga menghindari asap /
debu / pasir / bahkan kerikil masuk kemata, yg bisa berakibat bahaya, krn saat
kita gowes, dengan mengucek2mata, bisa hilang konsentrasi, & berpotensi
berakibat kecelakaan.
& lucunya kacamata untuk mata rabun jauh / dekat,
Biasanya solusinya kacamata koreksi di cantolkan ke frame kacamata sports.
Karena lengkungan kacamata sports tidak bisa di buat dengan corrective lense
(kaca mata minus / plus)
& Anehnya lagi merek2 besar Oakley (yang harganya
2juta ke atas) tidak membuat kacamata demikian Sedangkan yang versi KW /
Replikanya yang harga hanya Rp 300.000 membuatnya.
Padahal ada demand di segment tsb. Mungkin mereka tidak
pernah mengadakan market research? Atau memang tidak melirik segment tsb?
entahlah...
pada akhir acara karena sudah agak siang.. jam 8.30 kita meninggalkan TKP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar