Tour de PIK - the story
Rabu, 02 Januari 2013
TdP - Finale Episode Gowes 2012
Peserta Gowes:
Omcahyo, Tobec, OMG, Me, IwanHo,
Wilcen, Yayank, Hasan, Fendi, Yosh, NL, others..
malam tgl 30 Desember 2012, tidak biasanya om Tobec mengajak kami untuk gowes tutupan tahun di pagi 31 desember 2012.
& untungnya, pagi itu seperti cukup cerah, padahal musim hujan begini, tiada hari tanpa hujan.
tepat pukul 6 pagi kami kumpul2 seperti biasa di PKL.
hari ini, kami kedatangan tamu istimewa, yang terkenal di dunia pegowesan, yakni om ARISTO idola OMDO.... & om Hendri Yosh. kedua ini pegowes legendaris yang saya sangat hormati. prestasi mereka patut di acungi 2 jempol....
dan seperti biasa, kami bingung mau gowes ke mana, karena melihat langit agak mendung, kami memutuskan untuk gowes dekat2...
saat mulai gowes, ban sepedaku agak kempes, & entah mengapa, feelingku ga enak...
sekitar pukul 6 lewat dikit, mulailah kami gowes mengarah ke ancol..
lalu di kisaran sekitar aston Pluit, ban sepedaku mulai kempes lagi... #I knew it!!, shit!!!# dalam hatiku..
feeling tidak enak tadi jadi kenyataan.... X_x...
akhirnya kami berhenti di pom pertamina terdekat untuk memompa ban yang kempes..
ternyata ban dalam kondisi baik, hanya pentilnya sudah tidak rapat..., sehingga angin tipis keluar sedikit2..
langsung OMG turun tangan untuk meraba2 & menyulap pentil ban...
dalam hitungan kurang dari 1 menit, beres masalah bocor teratasi....
"yuk lanjut" sahut OMG..
baru 1 menit kita gowes, tiba2 hujan turun..... #cape dehhhhhh#...
akhirnya kami menepi ke apartemen laguna, untuk ngopi2 & ngeteh2..
malah beberapa sudah pesan bubur ayam & ro-pang...
sebetulnya kami berencana untuk acara punya TdP di laguna sini...tapi,
anehnya baru 2 menit duduk, hujan berhenti... #kayanya ngeledek gitu...#
berhubung ada 3-4 orang sudah gowes sampe ancol (TdP level atlit).
akhirnya kita saling contact2 via bb, sms & telp, untuk ketemu di tengah2..
yaitu di bakmi Duta Mas.
langsung kami bergegas ke Dutamas via teluk gong...
& sewaktu kami mau motong jalan melewati kali jodoh, salah seorang di group kami,
menolak & memaksa lewat gang aladin
#mungkin beliau takut nanti kalau lewat sana ada yang nyahut: "papi... papi...." #
anyway singkat cerita kami tiba di dutamas, & kami kumpul di mie tulang iga mas yang tersohor...
seperti biasa om wilcen mengeluarkan cung guo cha pamungkasnya..
& kami makan bakmi + sop iga + sate babi + cak kwe goreng + kopi pake susu (di pisah) + susu pake kopi + cung guo cha..
selanjutnya, kami tidak berhenti disana, perjalanan kami berlanjut ke FM, main di atas tol...
balik lagi ke jembatan Golf Island... akhirnya acara selesai di sana & kami kembali ke rumah masing2..
sampai jumpa di episode selanjutnya.
sayonara 2012.
welcome 2013!
Kamis, 13 Desember 2012
TdP December Edition
Peserta Gowes:
Omcahyo, Tobec, OMG, Me, IwanHo,
Wilcen, wiryanto, omdo, Yayank, Sandy
Age, Wawan
Pagi itu di awali dengan sedikit musibah pada sepeda om FK,
masalah klasik pada sepeda yang tidak menyenangkan, Ban Bocor.
Namun, masalah tersebut secara cepat teratasi dengan bantuan dari crew TdPers
yang sudah ahli dalam mengganti ban.
Seusai memperbaiki, langsung kami tancap gowes mengarah ke FM, hari ini cukup cepat,
kurang dari 8 menit, kami semua sudah tiba di FM-PIK, mungkin karena latihan rutin
selasa - kamis, skill gowes sudah mencapai level semi-atlit.
Setiba di FM, kami lanjut naik ke jembatan Tol yang hingga hari ini belom di buka juga,
mungkin karena nunggu hari (Feng Shui) atau tunggu cor-an semennya atau aspalnya
betul2 kering, entahlah...
Seperti biasa, kalau kami ketemu spot dengan view bagus, sudah pasti tidak tahan
kalau tidak bergaya sambil berfoto2 narsis ria...
Lantas kami mulai foto2 di atas jembatan & saling bercanda ria...
Seusai dari sana, kami lanjut ke arah Muara Karang, & tiba di acara penghujung
Sarapan Akbar di Mie Zhou.
Posisi kedai mie tersebut berada di sebelah Holland Bakery sederet dengan
Bank HSBC Muara Karang.
Karena sedang ada promo, pesanlah kami paket promo tsb, Hanya Rp10.000 saja
anda dapatkan Mie & Teh.
Mie di sini agak unik & lain dari pada mie yang lain.
Cara memakannya dengan cara, mie di celupkan ke mangkok berukuran gelas kecil
berisikan Kuah dengan bumbu spesial berisikan wijen & ramuan spesial yang pekat & agak sedikit pedas.
& uniknya mie ini bisa di konsumsi kaum muslim, karena bahan2 yang mereka pakai "HALAL*".
*dalam proses sertifikasi saat Blog ini di tulis.
Lalu dari gelas mie tinggal anda sedot (sruput).... Nyamm & maknyoss sekali
rasa mie nya.
Di samping itu kami juga pesan pangsit goreng & pangsit rebus.
Sebagai hidangan samping yang cukup lumayan menggugah selera.
Menurut mayoritas goweser TdP, Mie Zhou cukup kami rekomendasikan sebagai
mie yang enak!
Silahkan anda coba sendiri & judge it for yourself.
Kamis, 01 November 2012
TdP de Pluit November Edition
TdP de Pluit November Edition
pagi itu jumlah goweser di TdP lumayan ramai,
kerabat goweser dari Green Fly bergabung go-bar (Gowes Bareng) di PIK.
sehingga kami mulai agak sedikit siang, sekitar pukul 6.30 kami mulai acara gowes
mengelilingi FM, melintasi PIK Crown Golf & jalan tol terusan JORR via depan Ruko Gold Coast
yang belum di buka untuk umum.
hari ini, ada salah seorang goweser yang berulang Tahun, Bro Hasan Salim,
seperti biasa, di ritual kami kalau ada yang berulang tahun pasti langsung di skak
TdPers "jadi mau traktir dimana?"
awalnya, kita berencana untuk Breakfast Party di Bandar Seafood Jakarta.
untuk standard TdP, BSJ memang tempat paling TOP & exclusive utk dim sum.
tapi sayangnya, sekarang buka-nya jam 9 pagi...
mungkin sepi atau malas, entahlah...
akhirnya kami menuju ke kopi Kok Tong atas usulan dari om Cahyo..
sempat gowes berpencar2, mencari jalan masing2 menuju ke sana, karena jumlah goweser
cukup banyak, agak berbahaya apabila ramai2 kami bersatu gowes di jalan raya.
karena di Muara Karang Raya sejak di buat jadi 1 way, jalan 2 jalur sekarang jadi 4 jalur.
mobil mobil berlaju kencang 2 kali dari speed normal, serasa balap di track...
& lagi pula kalau kami gowes ramai2 nempel2 di jalan raya,
bisa2 di kira orang2 lagi ada demo "go green" atau semacamnya.
ternyata kok tong pun belum buka, karena penjaga kedainya sedang rapih2
persiapan untuk buka.
hari2 ini, ternyata tidak banyak orang Indonesia yang rajin.
karena tak banyak pilihan, akhirnya kami bergegas ke dP (resto dePluit) di Muara Karang raya.
seperti pernah di bahas di cerita edisi sebelumnya,
pemilik kedai dePluit adalah orang cina daratan pendatang.
bisa di lihat disini kenapa orang Cina Daratan kebanyakan sukses & berhasil.
mereka rajin bangun pagi, bayangkan jam 7 sudah buka,
berarti jam 5 atau paling telat jam 6 mereka sudah harus bersiap2 dari rumah
untuk buka toko. ibarat ayam belom berkokok mereka sudah bangun.
sempat sambil sarapan kami ngobrol2 mengenai expatriats
orang Jepang yang bekerja di Indonesia, mereka menganggap Indonesia bak Surga.
saat mereka di pulangkan ke negara asal, baru beberapa hari saja mereka sudah
tidak betah ingin kembali ke Indonesia.
kalau kita perhatikan jumlah orang asing di Indonesia semakin hari semakin banyak.
dari Cina, Korea, Jepang, India & negara lainnya..
mereka menganggap potensi untuk hidup lebih maju lebih mudah di Indonesia
daripada di negara asal mereka.
saya tidak bisa membayangkan ke depannya semakin negara kita maju,
negara kita akan menjadi Negara multi-kultural.
tentunya hidup akan semakin kompetitive.
untuk kita sudah memiliki penghasilan baik & kondisi ekonomi middle to up,
tentunya tidak masalah, sampai kita mati mungkin kita tidak akan sampai jatuh miskin.
tapi bagaimana dengan anak cucu kita, yang nantinya akan berhadapan dengan orang asing
pendatang yang nantinya akan berkompetisi?
apalagi cara orang tua didik anak di jaman sekarang ini.
anak selalu dalam full protection. sangat beda jauh dengan
anak2 yang lahir di tahun 60 s/d awal 80an.
kalau dulu, orang tua sibuk kerja cari uang, anak sering tumbuh alami sendiri.
saya masih ingat sewaktu saya masih sekolah Dasar,
saya bisa jalan sendiri ke pasar, main ding dong atau main di lapangan dekat komplek rumah.
bahkan untuk pergi les saya hari mengayuh naik sepeda sendiri ke tempat les.
kalau jaman sekarang, rasanya tidak ada anak SD yang keluyuran sendiri tanpa di dampingi
orang tua atau suster atau minimal pembantunya ibarat bodyguardnya.
memang perubahan jaman, membuat gaya hidup orang menjadi berubah,
you like it or not, that's the way it is!. kita harus belajar beradaptasi.
yang terpenting adalah:
selama kita hidup, apapun yang kita kerjakan,
kita harus berusaha melakukan & berusaha menjadi yang terbaik.
bila kita tidak menjadi yang "THE BEST",
kita harus bisa belajar menerima kenyataan yang mungkin tidak nyaman buat kita.
at least, we already tried our BEST.
ehh ini ngomong udah mulai ngelantur nih... lagi cerita tentang Bro Hasan Salim,
koq malah motivational speaking... X_X.
HAPPY BIRTHDAY OM HASAN SALIM,
THANK YOU UTK TRAKTIRANNYA...
JANGAN BOSEN2 TRAKTIR GOWESERS @TdP ya....
JESUS BLESS YOU & YOUR WHOLE FAMILY.
pagi itu jumlah goweser di TdP lumayan ramai,
kerabat goweser dari Green Fly bergabung go-bar (Gowes Bareng) di PIK.
sehingga kami mulai agak sedikit siang, sekitar pukul 6.30 kami mulai acara gowes
mengelilingi FM, melintasi PIK Crown Golf & jalan tol terusan JORR via depan Ruko Gold Coast
yang belum di buka untuk umum.
hari ini, ada salah seorang goweser yang berulang Tahun, Bro Hasan Salim,
seperti biasa, di ritual kami kalau ada yang berulang tahun pasti langsung di skak
TdPers "jadi mau traktir dimana?"
awalnya, kita berencana untuk Breakfast Party di Bandar Seafood Jakarta.
untuk standard TdP, BSJ memang tempat paling TOP & exclusive utk dim sum.
tapi sayangnya, sekarang buka-nya jam 9 pagi...
mungkin sepi atau malas, entahlah...
akhirnya kami menuju ke kopi Kok Tong atas usulan dari om Cahyo..
sempat gowes berpencar2, mencari jalan masing2 menuju ke sana, karena jumlah goweser
cukup banyak, agak berbahaya apabila ramai2 kami bersatu gowes di jalan raya.
karena di Muara Karang Raya sejak di buat jadi 1 way, jalan 2 jalur sekarang jadi 4 jalur.
mobil mobil berlaju kencang 2 kali dari speed normal, serasa balap di track...
& lagi pula kalau kami gowes ramai2 nempel2 di jalan raya,
bisa2 di kira orang2 lagi ada demo "go green" atau semacamnya.
ternyata kok tong pun belum buka, karena penjaga kedainya sedang rapih2
persiapan untuk buka.
hari2 ini, ternyata tidak banyak orang Indonesia yang rajin.
karena tak banyak pilihan, akhirnya kami bergegas ke dP (resto dePluit) di Muara Karang raya.
seperti pernah di bahas di cerita edisi sebelumnya,
pemilik kedai dePluit adalah orang cina daratan pendatang.
bisa di lihat disini kenapa orang Cina Daratan kebanyakan sukses & berhasil.
mereka rajin bangun pagi, bayangkan jam 7 sudah buka,
berarti jam 5 atau paling telat jam 6 mereka sudah harus bersiap2 dari rumah
untuk buka toko. ibarat ayam belom berkokok mereka sudah bangun.
sempat sambil sarapan kami ngobrol2 mengenai expatriats
orang Jepang yang bekerja di Indonesia, mereka menganggap Indonesia bak Surga.
saat mereka di pulangkan ke negara asal, baru beberapa hari saja mereka sudah
tidak betah ingin kembali ke Indonesia.
kalau kita perhatikan jumlah orang asing di Indonesia semakin hari semakin banyak.
dari Cina, Korea, Jepang, India & negara lainnya..
mereka menganggap potensi untuk hidup lebih maju lebih mudah di Indonesia
daripada di negara asal mereka.
saya tidak bisa membayangkan ke depannya semakin negara kita maju,
negara kita akan menjadi Negara multi-kultural.
tentunya hidup akan semakin kompetitive.
untuk kita sudah memiliki penghasilan baik & kondisi ekonomi middle to up,
tentunya tidak masalah, sampai kita mati mungkin kita tidak akan sampai jatuh miskin.
tapi bagaimana dengan anak cucu kita, yang nantinya akan berhadapan dengan orang asing
pendatang yang nantinya akan berkompetisi?
apalagi cara orang tua didik anak di jaman sekarang ini.
anak selalu dalam full protection. sangat beda jauh dengan
anak2 yang lahir di tahun 60 s/d awal 80an.
kalau dulu, orang tua sibuk kerja cari uang, anak sering tumbuh alami sendiri.
saya masih ingat sewaktu saya masih sekolah Dasar,
saya bisa jalan sendiri ke pasar, main ding dong atau main di lapangan dekat komplek rumah.
bahkan untuk pergi les saya hari mengayuh naik sepeda sendiri ke tempat les.
kalau jaman sekarang, rasanya tidak ada anak SD yang keluyuran sendiri tanpa di dampingi
orang tua atau suster atau minimal pembantunya ibarat bodyguardnya.
memang perubahan jaman, membuat gaya hidup orang menjadi berubah,
you like it or not, that's the way it is!. kita harus belajar beradaptasi.
yang terpenting adalah:
selama kita hidup, apapun yang kita kerjakan,
kita harus berusaha melakukan & berusaha menjadi yang terbaik.
bila kita tidak menjadi yang "THE BEST",
kita harus bisa belajar menerima kenyataan yang mungkin tidak nyaman buat kita.
at least, we already tried our BEST.
ehh ini ngomong udah mulai ngelantur nih... lagi cerita tentang Bro Hasan Salim,
koq malah motivational speaking... X_X.
HAPPY BIRTHDAY OM HASAN SALIM,
THANK YOU UTK TRAKTIRANNYA...
JANGAN BOSEN2 TRAKTIR GOWESERS @TdP ya....
JESUS BLESS YOU & YOUR WHOLE FAMILY.
Selasa, 23 Oktober 2012
TdP - Mie17
Omcahyo, Tobec, OMG, Me, IwanHo,
Wilcen, wiryanto, omdo, Yayank, Sandy
Age, Wawan
Breakfast @ Noodle17
Pagi itu cukup ramai jumlah goweser TdP,
12 orang dari kami kumpul di tempat biasa: PKL, kami
gowes menelusuri ke arah Go Cart & tanpa banyak basa basi lanjut ke diamond
Golf & karena khawatir kesiangan, kami skip Fresh Market & berlanjut kembali ke PKL via PIK Layar &
menuju Muara Karang, melintasi Muara Angke, hingga PLTU & via Mega Mall
(Pluit Village) akhirnya tiba di penghujung acara puncak.
Hari ini ada fenomena aneh, TdPers pada pipis di Pohon
sembarangan.
Entah krn kebanyakan minum atau sengaja kasih marking di
pohon (kaya doggie) supaya kalo nyasar, bisa track balik jalan pulang dengan
mencium marking pipis milik sendiri... Atau bisa juga sedang mencoba
mempraktekan gaya PSY artist fenomena Korea yang terkenal dgn Oppa Gangnam
Style, mungkin Tdpers mencoba mempraktekan trend baru Oppa Doggie Style
(Gangnam style sambil pipis) wkwkwkwk..
(^_^ )
Terinspirasi dari group bb sebelah, yang terus menerus
mengiklankan foto bakmi17 di pluit putri, hari ini kami berencana sarapan
bersama di Bakmi 17 (capcit).
Sekilas cerita mengenai bakmi 17, bakmi ini berdiri sudah
lebih dari 20 tahun. Dari dulu mereka tetap mempertahankan cita rasa klasik.
Ada 2 pilihan bakmi
Bakmi asin atau bakmi manis.
Isinya kurang lebih sama, yang asin memakai bumbu kecap
asin, yang manis memakai kecap manis.
Ada 2 pilihan topping: topping pangsit atau topping bakso
sapi
Kalau saya pribadi cocoknya makan bakmi asin pakai
pangsit & apabila saya pesan bakmi manis pakai toppingnya bakso.
Tapi kembali lagi terserah anda apa yang anda suka. Anda
bisa order sesuai selera anda.
setiba di Mie17, sambil menunggu orderan tiba, di meja
tersedia 1 baskom Bas-Gor aka Bakso Goreng. begitu geragasnya kami 1 per satu
meroggoh basgor cocol saos sambel, dalam kurun waktu kurang dari 3 menit, Habis
kami lahap basgor 1 baskom.... Sadizzz
dah...
Lalu tibalah bakmi kami. Sebagian dari kami order asin,
sebagian order yg manis.
Dulu waktu kecil, mama pernah berkata:
"Kalo orang suka makan asin, badannya biasanya
kurus"
& "kalo orang suka makan manis, badannya rata2
gemuk"
Secara logika memang betul, krn garam menyerap air dalam
tubuh yang mengakibatkan kadar air dalam tubuh berkurang, otomatis berat tubuh
juga berkurang.
Sedangkan manis sudah pasti gula, tak perlu saya jelaskan
panjang lebar, anda pasti sudah tahu kalau efek kebanyakan konsumsi gula =
gemuk.
Tapi hari ini saya menemukan teori baru
dari hasil analisa saya:
Kebanyakan orang
Yang kulitnya hitam doyannya yang manis
Yang kulitnya putih doyannya yang asin.
Nah anda bisa tebak kira2 BlackFly pesan yang apa yah?
Hehe...
Kamis, 20 September 2012
duo traktir-o
Peserta Gowes: Omcahyo, FK, Tobec, OMG, omkumis,
Me, Wawan, IwanHo, edoth, Yayank
Aguan, suryanto, abun, wilcen, Jaya
Desmond, omdo, Manli
Pagi itu kami kumpul seperti hari selasa biasanya &
hari ini jumlah kami cukup banyak karena sudah kembali ke aktifitas normal
pasca libur lebaran.
& uniknya hari ini, kami di kejutkan dengan 2
birthday surprise dari omTobec & Y.
Asikk makan gretong lagi deh..... Uhuuuyyy!!!
Karena mengejar waktu, tanpa banyak basa basi.
Tepat pukul 6.15 kami mulai ritual gowes, Sebelum acara
di mulai, mr Omdo sempat kebingungan karena sangking asik ngobrol, dia tidak
sadar bahwa spedanya sudah hilang. (Bukan krn di di curi, tapi di umpetin oleh
salah satu dari kami di belakang semak2 pohon).
Lalu gowes ke arah PIK FM & memutar kembali ke muara
karang, via muara angke, PLTU & pluit timur, lalu kembali ke Muara Karang.
Akhirnya tibalah pada acara puncak...
Ada paket telor matasapi + kopi + roti panggang Harga
sangat murah cukup Rp10.000 saja.
Kami pesan 17 paket ceban tsb.
Tapi namanya di traktir kalo makan gitu doank kurang
afdol.
Utk pelengkap santap pagi kami, kami pesan menu lain
seperti:
siomay,
hakau,
lobak goreng,
cha siu panggang,
cha siu pao,
ling yuen bao,
Pangsit goreng
kwe tiao goreng,
bakmi goreng
Masing2 4 - 6 porsi...
Akhirnya semua makan sampe kenyang gila2an..
Surplus deh kalori in - kalori out....
Tapi yang terpenting semua happy...
Tibalah saat bill tiba..
setelah kami cek, seperti biasa
mr kiasu mencoba menawar
Total bill tsb...dgn bergaya bahasa mandarin... *tepok
jidat*
Biar serasa teman / saudara seperjuangan dari cina
daratan.
Tapi entahlah jurus tsb berhasil / tidak?
Haizzz aneh2 aja , Udah on paket diskon pake di tawar
segala...
Tour de Sewan.
Tour de Sewan
Peserta Gowes: Manli, Wilcen, Tobec, Reynard, HT, Hasan, FK, Wiryanto, RB & Yoan
Sesuai kesepakatan via Blackberry
group dan promosi kuliner bakmie terenak se-Tangerang dari Bro Yoan, maka gowes
akhir pekan kali ini dipilih ke daerah Sewan – Tangerang.
Sabtu, 15 September 2012, jam 05:45 saya sudah
tiba di PKL (Patung Kuda Laut) yang memang menjadi icon bagi TdP. Tak lama
kemudian Bro Yoan selaku track guide hadir. Luar biasa lho pengorbanan Bro Yoan
yang rela gowes ke PKL padahal rute ke Sewan itu melewati rumahnya. Sekitar jam
06:00, 10 member TdP berkumpul dan langsung narsis dahulu di depan PKL sebelum
gowes menuju Sewan.
Baru gowes sekitar 2 km, Om Tobec
sudah ngacir didepan untuk bisa mengambil photo, padahal masih didalam komplek
PIK. Gowes terus kearah Komplek Taman Palem dan melewati jalan yang menuju
rumah RSUD Cengkareng. Kemudian keluar ke jalan Lingkar luar raya,
lalu naik
jembatan penyeberangan yang dibawahnya jalan Tol Lingkar Luar.
Nah saat naik
jembatan penyeberangan ini hanya Bro Yoan yang berani naik dan turun tanpa TTB
(tuntun bike). Saya sendiri cuma berani gowes saat naik alias nanjak. Saat
menurunin jembatan penyeberangan ini saya lebih memilih TTB. Ngeri bercampur
takut jatuh, salut buat Bro Yoan dan Bro Reynard yang berani menuruni jembatan
penyeberangan dengan mulus.
Gowes kemudian dilanjutkan ke jalan
perkampungan yang melewati sisi luar komplek perumahan Citra Garden 2 sampai ke
jalan Peta Barat menuju kearah jalan Tol Profesor Sedyatmo atau lebih dikenal
jalan tol Bandara. Namun kami tidak diajak Bro Yoan kea rah Bandara Soekarno
Hatta, melainkan diajak gowes memutar dan melewati jembatan ke sisi jalan Tol
yang menuju Kapuk – Pluit.
Saya sempat heran, bagaimana bisa Bro Yoan menemukan
jalan kecil yang bisa menembus jalan persis dipinggir jalan tol yang menuju
arah arah Kapuk – Pluit. Sebelum kami berbelok menuju jalan kampung, terdapat
patung Garuda yang bersebelahan dengan kantor jasa marga yang didepannya
terdapat pintu tol bandara.
Setelah narsis dibawah patung
Garuda, gowes kami lanjutkan melewati jalan kampung dengan koltur tanah liat.
Beberapa kali saya dan Om Tobec berhenti untuk mengambil photo. Gowes terus
sampai ketemu kali Dadap dan berbelok arah menuju jalan raya Prancis – Dadap.
Lalu masuk ke komplek Duta Bandara dan mampir sebentar di Indo Maret disana
untuk minum dan beristirahat.
Ayooo nih, dikit lagi sampai
warung kata Bro Yoan. Saya pikir sudah mau sampai di warung Bakmie yang katanya
terkenal enaknya itu. Kami pun melanjutkan gowes ke arah belakang komplek Duta
Bandara untuk masuk kembali jalan offroad. Tak lama masuk jalan perkampungan
yang kecil dan berkelok-kelok. Luar biasa Yoan, bisa hafal luar kepala jalan
kecil disini, pasti dulunya ada pacar atau bimu disini, kata Om Wilcen.
Nah sampai deh, ayo kita minum
dan makan gorengan, kata Bro Yoan sambik memarkir sepedanya. Ternyata warung
yang dimaksud Bro Yoan adalah warung rokok yang menjual makan kecil dan kopi.
Lalu saya bertanya, “lah… mana warung bakmienya?”. “Masih jauh Bro, itu di
Sewan”, jawab Bro Yoan. Ya sudah terpaksa kita berhenti beristirahat sambil
melihat pesawat terbang landing ditemani gorengan combro dan ubi. Seperti
biasa, Om HT langsung memesan kopi panas hehehehe.
Setelah puas makan dan minum,
gowes kami lanjutkan masuk jalan perkampungan. Melewati swah yang sudah gersang
karena baru dipanen. Sepanjang jalan tidak lupa saya dan Om Tobec berhenti
untuk mengambil photo.
Saya tidak tau nama jalannya yang saya lewati, namun
tiba-tiba sudah sampai di jalan belakang komplek Bandara Soekarno – Hatta. Gowes
terus menuju ke arah Tangerang dan kembali masuk jalan kampung.
Jujur sekita
saya salut sama Bro Yoan yang tau jalan-jalan kecil kampung sehingga jalannya
tidak padat dengan kendaraan bermotor.
Sempat berhenti sejenak didepan klenteng Kwan Yin Bio untuk narsis. Didaerah ini
masih bisa dilihat kebudayaan China semasa jaman penjajahan Belanda. Setting
lokasinya mirip dengan suasana dalam novel “Ca Bau Kan” karya Remy Silado
(diangkat juga ke layar fim) yang pernah
saya baca.
Lanjut terus gowesnya sampai
ketemu jalan raya dan sampai dipuncak acara kuliner bakmie Koyan. Bakmi disini
ada 2 pilihan topingnya yakni daging Babi dan Ayam. Kalau sudah begini saya
lebih memilih duduk sambil minum liang the hehehehehe. Menurut pengakuan
teman-teman yang makan, citarasa bakmie-nya memang luar biasa dengan harga yang
murah jika diukur dari porsi. Janji
iklan Bro Yoan soal kuliner bakmi terenak se-Tangerang memang terbukti enak.
Sudah jam 10:30, gowes kami
lanjutkan menuju arah pulang. Melewati jalan perkampungan menuju arah komplek
Duta Garden untuk mampir ke Kopi Tiam Ayung. Disini kami mencicipin sajian Kua
Ling Kau. Sejenis pudding yang disajikan dengan gula cair dalam kondisi dingin.
Jadi habis gowes diterik panas matahari, makan sajian ini terasa nikmat. Saya
sendiri makan 2 porsi Kua Ling Kau ditambah satu porsi es campur, makyusssss…..!!!!
Sudah jam 12:00, cuaca semakin
panas dengan terik matahari yang menyengat.
Kami pun lanjut gowes menuju ke
arah Cengkareng. Kembali masuk jalan kampung dimana motor pun tidak bisa lewat.
Sampai ketemu jalan yang posisinya persis dibelakang kantor Bro Hasan. “Gue aja
belum pernah jalan disini, gila si Yoan tau aja” kata Bro Hasan. Biar sedikit
memorable, saya mengabadikan Bro Hasan saat posisi kami persis dibelakang
kantornya.
Akhirnya kami sampai kembali di
Jalan Lingkar Luar Raya. Disini kami berpisah dengan Bro Yoan karena rumahnya
di daerah Cengkareng. Gowes terus kearah Kapuk dan saat diputaran kami berpisah
dengan Om Tobec yang rumahnya di Palem. Saya sendiri memisahkan diri dengan
rombongan saat di jalan Kapuk Raya karena semua rombongan gowes menuju PIK dan
saya sendiri kearah Teluk Gong.
Hampir jam 13 saat saya tiba
dirumah dan di GPS tertera angka hampir 70 km sebagai penunjuk jarak yang sudah
saya gowes hari ini. Terima kasih semua buat rekan-rekan TdP khususnya Bro Yoan
yang sudah memandu acara gowes Tour de Sewan kali ini. Wasallam J
Langganan:
Postingan (Atom)